Masih ingat album Radiohead yang berjudul OK COMPUTER yang dirilis tahun 1997? Kalau Anda termasuk orang yang ngefans berat album yang satu ini, Anda tidak salah karena menurut hasil polling majalah Q, album ini adalah album terbaik dalam 25 tahun terakhir ini. Bahkan album NEVERMIND milik Nirvana pun harus rela berada di posisi kedua.
Majalah Q baru saja mempublikasikan 250 album yang dianggap album terbaik antara tahun 1986 sampai tahun 2011 ini dan hasilnya menempatkan OK COMPUTER di urutan pertama. Tepat di bawahnya, Nirvana menyusul dengan album NEVERMIND diikuti (WHAT'S THE STORY) MORNING GLORY? milik Oasis. Posisi keempat pun masih diduduki oleh Oasis yang mengirim album DEFINITELY MAYBE.
Nama lain yang juga masuk dalam daftar sepuluh besar dari album terbaik dalam seperempat abad ini adalah Arctic Monkeys, U2, The Stone Roses, dan Muse. Di bawah ini adalah sepuluh besar album terbaik versi polling majalah Q seperti diberitakan oleh Contact Music.
1. OK COMPUTER - Radiohead
2. NEVERMIND - Nirvana
3. (WHAT'S THE STORY) MORNING GLORY? - Oasis
4. DEFINITELY MAYBE - Oasis
5. WHATEVER PEOPLE SAY I AM - Arctic Monkeys
6. THE JOSHUA TREE - U2
7. THE STONE ROSES - The Stone Roses
8. THE BENDS - Radiohead
9. ACHTUNG BABY - U2
10. BLACK HOLES AND REVELATIONS - Muse (kpl/ctm/roc)
Sabtu, 25 Desember 2010
Bachdim Belum Pasti Turun di Final
Striker tim nasional (timnas) Indonesia Irfan Bachdim yang absen pada laga semifinal leg kedua Piala AFF kontra Filipina, Ahad lalu, telah pulih dari cedera yang dideritanya. Kendati demikian, penyerang muda ini belum pasti akan diturunkan pada laga final leg pertama kontra Malaysia di Stadion Abdul Jalil, Kualalumpur, Ahad nanti.
Hal itu diungkapkan pelatih tim Merah Putih Alfred Riedl kepada wartawan seusai timnas menggelar latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/12). "Irfan pada final nanti belum bisa dipastikan turun," kata Riedl, singkat.
Sementara pada sesi latihan kali ini, Riedl lebih memantapkan umpan-umpan pendek dan tendangan-tendangan jarak jauh. "Selain itu kami juga akan memantapkan penendang algojo penalti," terangnya. Pada latihan yang dimulai pada pukul 16.30 WIB itu timnas juga melakukan latih tanding antara pemain cadangan dan pemain inti
Hal itu diungkapkan pelatih tim Merah Putih Alfred Riedl kepada wartawan seusai timnas menggelar latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/12). "Irfan pada final nanti belum bisa dipastikan turun," kata Riedl, singkat.
Sementara pada sesi latihan kali ini, Riedl lebih memantapkan umpan-umpan pendek dan tendangan-tendangan jarak jauh. "Selain itu kami juga akan memantapkan penendang algojo penalti," terangnya. Pada latihan yang dimulai pada pukul 16.30 WIB itu timnas juga melakukan latih tanding antara pemain cadangan dan pemain inti
Jumat, 03 Desember 2010
Minggu, 28 November 2010
Jumat, 26 November 2010
Pen Mouse Berbentuk Pulpen
Pen Mouse Perangkat ini tidak hanya berfungsi sebagai mouse saja, namun juga bisa menjadi presenter. Saat presentasi, penggunanya langsung bisa memanfaatkannya untuk mengatur tampilan Power Point di layar. Praktis bukan. Pen Mouse buatan Genius ini menawarkan mouse berbentuk pulpen. Dengan bentuknya yang ramping, pengguna Pen Mouse dapat mengoperasikan kursor komputer layaknya menulis sehingga tidak harus selalu mencengkeram mouse di atas meja.
Pen Mouse menggunakan koneksi nirkabel melalui gelombang 2,4 GHz yang bisa terhubung hingga jarak 10 meter. Tinggal colok dongle ke konektor USB, dan aktifkan Pen Mouse. Lebih lanjut lagi, unit ini memiliki fungsi hemat daya dan sensor deteksi otomatis, sehingga pada saat tidak digunakan, Pen Mouse akan langsung merubah mode menjadi sleep mode. Dan untuk kembali menggunakannya, cukup tekan tombol apa saja untuk aktivasi.
Pen Mouse Juga berfiturkan interface yang cocok digunakan untuk pengguna kidal ataupun normal, pengguna dapat menyesuaikan untuk setiap posisi pemegangan sehingga mendapatkan posisi yang nyaman untuk mereka melalui built-in UI dan ini dapat membantu untuk mengurangi ketegangan pada pergelangan tangan.Untuk kenyamanan kebutuhan browsing web atau dokumen, Pen Mouse mengembangkan fungsi auto-induction, Yang akan mengenali secara otomatis X axis dan Y axis dan melacak untuk bertindak, sehingga mengurangi rasa pegal pada jari ketika penggunaan dalam waktu lama atau tekanan yang terlalu sering.
Harga satu unit Pen Mouse 44,9 dollar AS atau sekitar Rp 400 ribuan. Perangkat ini hanya bekerja pada komputer dengan sistem operasi Windows XP/Windows Vista/Windows 7.
Harga satu unit Pen Mouse 44,9 dollar AS atau sekitar Rp 400 ribuan. Perangkat ini hanya bekerja pada komputer dengan sistem operasi Windows XP/Windows Vista/Windows 7.
Jumat, 12 November 2010
Cedera Pemain Bayangi Timnas Indonesia
Timnas sepak bola Indonesia yang saat ini menjalani pemusatan latihan di Jakarta sebelum turun pada Piala AFF, 1-19 Desember nanti dibayangi cedera pemain.
Pada latihan hari keempat di Gelora Bung Karno Jakarta, Jakarta, Kamis, ada tiga pemain yang mengalami cedera sehingga tidak bisa berlatih dengan maksimal. Tiga pemain yang mengalami cedera adalah Muhammad Ridwan, Octavianus dan Eka Ramdani.
Meski ada pemain yang cedera, pelatih timnas Alfred Riedl tetap memberikan program latihan yang telah dijadwalkan salah satunya dengan menggelar game pertandingan.
"Koordinasi antar pemain mulai membaik termasuk Christian Gonzales. Yang jelas dengan waktu yang ada saat ini kami fokus pada teknik dan fisik pemain," kata Riedl usai latihan.
Selain banyak pemain yang mengalami cedera, pemusatan latihan timnas juga terganggu dengan belum lengkapnya pemain. Dari 25 pemain yang dipinggil ada dua pemain yang belum hadir yaitu Boaz Solossa dan Octovianus Maniani.
Kedua pemain itu tidak bisa hadir dalam pemusatan latihan tepat waktu karena terkendala penerbangan dari Papua menuju Jakarta. Khusus untuk Octovianus telah tiba di Jakarta, Kamis sore, namun belum mengikuti latihan.
"Boaz kemungkinan Jumat (12/11) tiba di Jakarta. Mereka nantinya akan mendapatkan physical treatment tersendiri," katanya menambahkan.
Sementara itu asisten pelatih timnas Wolfgang Pikal mengaku dua pemain yang telah hadir pada pemusatan latihan yaitu Boaz Salossa dan Octovianus Maniani masih diberi kesempatan untuk bergabung. Karene Alfred Riedl menilai masih dibutuhkan tim untuk turun di Piala AFF.
"Mereka terlambat karena masalah penerbangan. Jadi masih diberi kesempatan
Pada latihan hari keempat di Gelora Bung Karno Jakarta, Jakarta, Kamis, ada tiga pemain yang mengalami cedera sehingga tidak bisa berlatih dengan maksimal. Tiga pemain yang mengalami cedera adalah Muhammad Ridwan, Octavianus dan Eka Ramdani.
Meski ada pemain yang cedera, pelatih timnas Alfred Riedl tetap memberikan program latihan yang telah dijadwalkan salah satunya dengan menggelar game pertandingan.
"Koordinasi antar pemain mulai membaik termasuk Christian Gonzales. Yang jelas dengan waktu yang ada saat ini kami fokus pada teknik dan fisik pemain," kata Riedl usai latihan.
Selain banyak pemain yang mengalami cedera, pemusatan latihan timnas juga terganggu dengan belum lengkapnya pemain. Dari 25 pemain yang dipinggil ada dua pemain yang belum hadir yaitu Boaz Solossa dan Octovianus Maniani.
Kedua pemain itu tidak bisa hadir dalam pemusatan latihan tepat waktu karena terkendala penerbangan dari Papua menuju Jakarta. Khusus untuk Octovianus telah tiba di Jakarta, Kamis sore, namun belum mengikuti latihan.
"Boaz kemungkinan Jumat (12/11) tiba di Jakarta. Mereka nantinya akan mendapatkan physical treatment tersendiri," katanya menambahkan.
Sementara itu asisten pelatih timnas Wolfgang Pikal mengaku dua pemain yang telah hadir pada pemusatan latihan yaitu Boaz Salossa dan Octovianus Maniani masih diberi kesempatan untuk bergabung. Karene Alfred Riedl menilai masih dibutuhkan tim untuk turun di Piala AFF.
"Mereka terlambat karena masalah penerbangan. Jadi masih diberi kesempatan
Rabu, 10 November 2010
Lorenzo Kalahkan Rossi di GP Valencia
VALENCIA – Ini merupakan hari pertama ujicoba MotoGP 2011-2012. Hasilnya, Jorge Lorenzo mencatat waktu tercepat mengalahkan rival Valentino Rossi.
Dalam sesi latihan yang berlangsung di Valencia, juara bertahan MotoGP mencatat waktu tercepat 1m 32.012 detik dari 48 lap. Lorenzo unggul dari Casey Stoner yang melakukan debut bersama Repsol Honda.
Kejutan dibuat Ben Spies. Pembalap anyar Fiat Yamaha ini berhasil menempati peringkat ketiga dengan mencatatkan waktu 1m 32.878 detik dari 42 lap yang dilahapnya. Peringkat empat di tempati Dani Pedrosa.
Sementara itu, penampilan kurang meyakinkan diperlihatkan Valentino Rossi dalam debutnya bersama Ducati. Pembalap kelahiran Italia hanya mampu mencatat waktu 1m 33.882 dari 56 putaran yang dilahapnya dan menempati peringkat 10.
Sejak memutuskan untuk meninggalkan Fiat Yamaha, ini merupakan pertama kali Rossi tampil menggeber motor Ducati. Bahkan, The Doctor masih kalah cepat dari rekan setim Nicky Hayden yang menempati peringkat sembilan.
Jumat, 29 Oktober 2010
Rabu, 27 Oktober 2010
Kematian Mantan Drumer Streophonics Terungkap
Akhirnya kematian mantan drumer sekaligus pendiri band Stereophonics terungkap. Menurut laporan dari petugas koroner kematian Stuart Cable di sebabkan karena tersedak oleh muntahannya sendiri.
Seperti dikutip dari music-news.com mengenai laporan dari petugas koroner tersebut mengatakan, Cable meninggal karena dalam kondisi mabuk. Menurut asumsi gambaran kronologis mereka drumer yang dipecat dari Stereophonics di tahun 2003 ini tengah menghabiskan minuman beralkohol selama 3 hari hingga tertidur di lantai rumahnya saat dia di tinggal oleh teman-temannya.
Peter Maddox, petugas koroner yang meneliti, mengatakan bahwa jumlah makanan yang banyak ditemukan di sistem saluran pernafasan drumer tersebut, yang mana dihasilkan dari muntahan karena keracunan akut alkohol.
Cable dikabarkan meninggal pada 7 Juni 2010 setelah ulang tahunnya yang ke-40. Cable sendiri merupakan salah satu pendiri Stereophonics dan merekam 4 album dengan band tersebut. Namun karena kesibukannya di acara televisi lokal dalam acara Cable TV yang mana dia menjadi presenternya dan kurangnya komitmen di dalam band akhirnya dia dipecat dan digantikan oleh Javier Weyler.
Kematian Cable sendiri menambah catatan kelam bagi musik dunia, yang meninggal akibat mengonsumsi alkohol berlebihan. Kematian Cable sendiri mengingatkan akan kematian drumer dari band legendaris, Led Zeppelin, John Bonham yang mengalami hal yang serupa.
Seperti dikutip dari music-news.com mengenai laporan dari petugas koroner tersebut mengatakan, Cable meninggal karena dalam kondisi mabuk. Menurut asumsi gambaran kronologis mereka drumer yang dipecat dari Stereophonics di tahun 2003 ini tengah menghabiskan minuman beralkohol selama 3 hari hingga tertidur di lantai rumahnya saat dia di tinggal oleh teman-temannya.
Peter Maddox, petugas koroner yang meneliti, mengatakan bahwa jumlah makanan yang banyak ditemukan di sistem saluran pernafasan drumer tersebut, yang mana dihasilkan dari muntahan karena keracunan akut alkohol.
Cable dikabarkan meninggal pada 7 Juni 2010 setelah ulang tahunnya yang ke-40. Cable sendiri merupakan salah satu pendiri Stereophonics dan merekam 4 album dengan band tersebut. Namun karena kesibukannya di acara televisi lokal dalam acara Cable TV yang mana dia menjadi presenternya dan kurangnya komitmen di dalam band akhirnya dia dipecat dan digantikan oleh Javier Weyler.
Kematian Cable sendiri menambah catatan kelam bagi musik dunia, yang meninggal akibat mengonsumsi alkohol berlebihan. Kematian Cable sendiri mengingatkan akan kematian drumer dari band legendaris, Led Zeppelin, John Bonham yang mengalami hal yang serupa.
Album Baru Avenged Sevenfold
Nightmare |
Welcome To The Family |
Danger Line |
Buried Alive |
Natural Born Killer |
So Far Away |
God Hates Us |
Victim |
Tonight The World Dies |
Fiction |
Save Me |
Paul Si Gurita Mati
Kematian Paul si gurita ajaib ternyata menimbulkan duka yang cukup mendalam bagi Jerman. Di aquarium Sea Life Centre, berkibar bendera setengah tiang dan seluruh pegawainya menggunakan ban hitam di lengan.
Tak hanya itu, ada pula antrean orang. Bukan untuk mengunjungi aquarium, melainkan membubuhkan tanda tangan di sebuah kertas besar sebagai ungkapan belasungkawa.
Kantor berita Jerman DAPD melaporkan, manajemen Sea Life Centre berencana meluncurkan DVD kompilasi aksi-aksi Paul selama Piala Dunia. Tak hanya itu, keberadaan Paul yang fenomenal juga membuat Sea Life Centre berencana membangun monumen khusus.
Kemarin, gurita kelahiran Weymouth, Inggris, tersebut mati di usia 2 tahun 10 bulan. Menurut juru bicara aquarium, Tanja Munzig, tak ada alasan khusus atau kecurigaan dibalik kematiannya, karena umur seekor gurita biasanya hanya tiga tahun.
Tak hanya itu, ada pula antrean orang. Bukan untuk mengunjungi aquarium, melainkan membubuhkan tanda tangan di sebuah kertas besar sebagai ungkapan belasungkawa.
Kantor berita Jerman DAPD melaporkan, manajemen Sea Life Centre berencana meluncurkan DVD kompilasi aksi-aksi Paul selama Piala Dunia. Tak hanya itu, keberadaan Paul yang fenomenal juga membuat Sea Life Centre berencana membangun monumen khusus.
Kemarin, gurita kelahiran Weymouth, Inggris, tersebut mati di usia 2 tahun 10 bulan. Menurut juru bicara aquarium, Tanja Munzig, tak ada alasan khusus atau kecurigaan dibalik kematiannya, karena umur seekor gurita biasanya hanya tiga tahun.
Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro (lahir di Funchal, Madeira, Portugal, 5 Februari 1985; umur 25 tahun) adalah seorang pemain sepak bola asal Portugal. Ia dikenal sebagai pemain sayap dari Manchester United dari 2003-2009 sebelum pindah ke Real Madrid pada 1 Juli 2009 dengan memecahkan rekor transfer sebesar 80 juta poundsterling menjadikannya sebagai pemain termahal dalam sejarah sepak bola. Ia biasa bermain sebagai sayap kiri atau kanan serta penyerang tengah. Ia mulai dipanggil ke Timnas Portugal sejak tahun 2003.
Ronaldo Lahir di Madeira, Portugal, anak dari Maria Dolores dos Santos Aveiro dan José Dinis Aveiro. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Hugo, dan dua kakak perempuan, Elma dan Liliana Cátia. Liliana Bekerja sebagai penyanyi dengan nama panggung "Ronalda" di Portugal.[rujukan?] Nama kedua yang diberikan kepada Cristiano ("Ronaldo") relatif langka di Portugal.[rujukan?]
Ronaldo adalah pemain sepak bola yang dapat bermain dengan kedua kakinya[rujukan?], yang membuat dia dapat bermain di mana saja: kanan, kiri atau melalui tengah. Ini mengakibatkan Ronaldo dan rekannya sesama pemain sepak bola di Manchester United Ryan Giggs dapat saling bertukar posisi.
Ronaldo memiliki kemampuan teknik yang hebat.[rujukan?] Di samping gerakan multi step-over, dia juga mengembangkan banyak kemampuan lainnya, membuat dia sangat lincah dan sebagai pemain sayap yang tidak dapat diprediksikan gerakannya. Disamping kemampuan mengolah bolanya yang luar biasa, dia juga piawai dalam mengeksekusi bola-bola mati, itulah yang membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling berbahaya bagi lawannya, dia dapat mencetak gol dengan cara apapun.
Ronaldo Lahir di Madeira, Portugal, anak dari Maria Dolores dos Santos Aveiro dan José Dinis Aveiro. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Hugo, dan dua kakak perempuan, Elma dan Liliana Cátia. Liliana Bekerja sebagai penyanyi dengan nama panggung "Ronalda" di Portugal.[rujukan?] Nama kedua yang diberikan kepada Cristiano ("Ronaldo") relatif langka di Portugal.[rujukan?]
Ronaldo adalah pemain sepak bola yang dapat bermain dengan kedua kakinya[rujukan?], yang membuat dia dapat bermain di mana saja: kanan, kiri atau melalui tengah. Ini mengakibatkan Ronaldo dan rekannya sesama pemain sepak bola di Manchester United Ryan Giggs dapat saling bertukar posisi.
Ronaldo memiliki kemampuan teknik yang hebat.[rujukan?] Di samping gerakan multi step-over, dia juga mengembangkan banyak kemampuan lainnya, membuat dia sangat lincah dan sebagai pemain sayap yang tidak dapat diprediksikan gerakannya. Disamping kemampuan mengolah bolanya yang luar biasa, dia juga piawai dalam mengeksekusi bola-bola mati, itulah yang membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling berbahaya bagi lawannya, dia dapat mencetak gol dengan cara apapun.
- Sporting Lisbon (1999-2003)
- Manchester United (2003– 2009)
- Real Madrid (2009- ....)
- Mendapat Penghargaan Pemain Terbaik Eropa Tahun 2008
- Mendapat Penghargaan Pemain Terbaik Dunia versi FIFPRO
- Mendapat Penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA 2008
Kamis, 07 Oktober 2010
Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker...
Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker (umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi; lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 8 Oktober 1879 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 29 Agustus 1950 pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Ia adalah salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia-Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia-Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.
Ernest adalah anak ketiga (dari empat bersaudara) pasangan Auguste Henri Edouard Douwes Dekker (Belanda totok), seorang broker bursa efek dan agen bank,[1] dan Louisa Margaretha Neumann, seorang indo dari ayah Jerman dan ibu Jawa. Dengan pekerjaannya itu, Auguste termasuk orang yang berpenghasilan tinggi. Ernest, biasa dipanggil Nes oleh orang-orang dekatnya atau DD oleh rekan-rekan seperjuangannya, masih terhitung saudara dari pengarang buku Max Havelaar, yaitu Eduard Douwes Dekker (Multatuli), yang merupakan adik kakeknya.[2] Olaf Douwes Dekker, cucu dari Guido, saudaranya, menjadi penyair di Breda, Belanda.
DD menikah dengan Clara Charlotte Deije (1885-1968), anak dokter campuran Jerman-Belanda pada tahun 1903, dan mendapat lima anak, namun dua di antaranya meninggal sewaktu bayi (keduanya laki-laki). Yang bertahan hidup semuanya perempuan. Perkawinan ini kandas pada tahun 1919 dan keduanya bercerai.
Kemudian DD menikah lagi dengan Johanna Petronella Mossel (1905-1978), seorang Indo keturunan Yahudi, pada tahun 1927. Johanna adalah guru yang banyak membantu kegiatan kesekretariatan Ksatrian Instituut, sekolah yang didirikan DD. Dari perkawinan ini mereka tidak dikaruniai anak. Di saat DD dibuang ke Suriname pada tahun 1941 pasangan ini harus berpisah, dan di kala itu kemudian Johanna menikah dengan Djafar Kartodiredjo, seorang Indo pula (sebelumnya dikenal sebagai Arthur Kolmus), tanpa perceraian resmi terlebih dahulu. Tidak jelas apakah DD mengetahui pernikahan ini karena ia selama dalam pengasingan tetap berkirim surat namun tidak dibalas.
Sewaktu DD "kabur" dari Suriname dan menetap sebentar di Belanda (1946), ia menjadi dekat dengan perawat yang mengasuhnya, Nelly Alberta Geertzema née Kruymel, seorang Indo yang berstatus janda beranak satu. Nelly kemudian menemani DD yang menggunakan nama samaran pulang ke Indonesia agar tidak ditangkap intelijen Belanda. Mengetahui bahwa Johanna telah menikah dengan Djafar, DD tidak lama kemudian menikahi Nelly, pada tahun 1947. DD kemudian menggunakan nama Danoedirdja Setiabuddhi dan Nelly menggunakan nama Haroemi Wanasita, nama-nama yang diusulkan oleh Sukarno. Sepeninggal DD, Haroemi menikah dengan Wayne E. Evans pada tahun 1964 dan kini tinggal di Amerika Serikat.
Walaupun mencintai anak-anaknya, DD tampaknya terlalu berfokus pada perjuangan idealismenya sehingga perhatian pada keluarga agak kurang dalam. Ia pernah berkata kepada kakak perempuannya, Adelin, kalau yang ia perjuangkan adalah untuk memberi masa depan yang baik kepada anak-anaknya di Hindia kelak yang merdeka. Pada kenyataannya, semua anaknya meninggalkan Indonesia menuju ke Belanda ketika Jepang masuk. Demikian pula semua saudaranya, tidak ada yang memilih menjadi warga negara Indonesia.
Pendidikan dasar ditempuh Nes di Pasuruan. Sekolah lanjutan pertama-tama diteruskan ke HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Willem III, suatu sekolah elit di Batavia. Selepas lulus sekolah ia bekerja di perkebunan kopi "Soember Doeren" di Malang, Jawa Timur. Di sana ia menyaksikan perlakuan semena-mena yang dialami pekerja kebun, dan sering kali membela mereka. Tindakannya itu membuat ia kurang disukai rekan-rekan kerja, namun disukai pegawai-pegawai bawahannya. Akibat konflik dengan manajernya, ia dipindah ke perkebunan tebu "Padjarakan" di Kraksaan sebagai laboran.[1] Sekali lagi, dia terlibat konflik dengan manajemen karena urusan pembagian irigasi untuk tebu perkebunan dan padi petani. Akibatnya, ia dipecat.
Menganggur, dan kematian mendadak ibunya, membuat Nes memutuskan berangkat ke Afrika Selatan pada tahun 1899 untuk ikut dalam Perang Boer Kedua melawan Inggris.[2] Ia bahkan menjadi warga negara Republik Transvaal.[1] Beberapa bulan kemudian kedua saudara laki-lakinya, Julius dan Guido, menyusul. Nes tertangkap lalu dipenjara di suatu kamp di Ceylon. Di sana ia mulai berkenalan dengan sastera India, dan perlahan-lahan pemikirannya mulai terbuka akan perlakuan tidak adil pemerintah kolonial Hindia Belanda terhadap warganya.
DD dipulangkan ke Hindia Belanda pada tahun 1902, dan bekerja sebagai agen pengiriman KPM, perusahaan pengiriman milik negara. Penghasilannya yang lumayan membuatnya berani menyunting Clara Charlotte Deije, putri seorang dokter asal Jerman yang tinggal di Hindia Belanda, pada tahun 1903.
Kemampuannya menulis laporan pengalaman peperangannya di surat kabar terkemuka membuat ia ditawari menjadi reporter koran Semarang terkemuka, De Locomotief. Di sinilah ia mulai merintis kemampuannya dalam berorganisasi. Tugas-tugas jurnalistiknya, seperti ke perkebunan di Lebak dan kasus kelaparan di Indramayu, membuatnya mulai kritis terhadap kebijakan kolonial. Ketika ia menjadi staf redaksi Bataviaasch Nieuwsblad, 1907, tulisan-tulisannya menjadi semakin pro kaum Indo dan pribumi. Dua seri artikel yang tajam dibuatnya pada tahun 1908. Seri pertama artikel dimuat Februari 1908 di surat kabar Belanda Nieuwe Arnhemsche Courant setelah versi bahasa Jermannya dimuat di koran Jerman Das Freie Wort, "Het bankroet der ethische principes in Nederlandsch Oost-Indie" ("Kebangkrutan prinsip etis di Hindia Belanda") kemudian pindah di Bataviaasche Nieuwsblad. Sekitar tujuh bulan kemudian (akhir Agustus) seri tulisan panas berikutnya muncul di surat kabar yang sama, "Hoe kan Holland het spoedigst zijn koloniën verliezen?" ("Bagaimana caranya Belanda dapat segera kehilangan koloni-koloninya?", versi Jermannya berjudul "Hollands kolonialer Untergang"). Kembali kebijakan politik etis dikritiknya. Tulisan-tulisan ini membuatnya mulai masuk dalam radar intelijen penguasa.[3]
Rumah DD, pada saat yang sama, yang terletak di dekat Stovia menjadi tempat berkumpul para perintis gerakan kebangkitan nasional Indonesia, seperti Sutomo dan Cipto Mangunkusumo, untuk belajar dan berdiskusi. Budi Utomo (BO), organisasi yang diklaim sebagai organisasi nasional pertama, lahir atas bantuannya. Ia bahkan menghadiri kongres pertama BO di Yogyakarta.
Aspek pendidikan tak luput dari perhatian DD. Pada tahun 1910 (8 Maret) ia turut membidani lahirnya Indische Universiteit Vereeniging (IUV), suatu badan penggalang dana untuk memungkinkan dibangunnya lembaga pendidikan tinggi (universitas) di Hindia Belanda. Di dalam IUV terdapat orang Belanda, orang-orang Indo, aristokrat Banten dan perwakilan dari organisasi pendidikan kaum Tionghoa THHK.
Karena menganggap BO terbatas pada masalah kebudayaan (Jawa), DD tidak banyak terlibat di dalamnya. Sebagai seorang Indo, ia terdiskriminasi oelh orang Belanda murni ("totok" atau trekkers). Sebagai contoh, orang Indo tidak dapat menempati posisi-posisi kunci pemerintah karena tingkat pendidikannya. Mereka dapat mengisi posisi-posisi menengah dengan gaji lumayan tinggi. Untuk posisi yang sama, mereka mendapat gaji yang lebih tinggi daripada pribumi. Namun, akibat politik etis, posisi mereka dipersulit karena pemerintah koloni mulai memberikan tempat pada orang-orang pribumi untuk posisi-posisi yang biasanya diisi oleh Indo. Tentu saja pemberi gaji lebih suka memilih orang pribumi karena mereka dibayar lebih rendah. Keprihatinan orang Indo ini dimanfaatkan oleh DD untuk memasukkan idenya tentang pemerintahan sendiri Hindia Belanda oleh orang-orang asli Hindia Belanda (Indiërs) yang bercorak inklusif dan mendobrak batasan ras dan suku. Pandangan ini dapat dikatakan original, karena semua orang pada masa itu lebih aktif pada kelompok ras atau sukunya masing-masing.
Berangkat dari organisasi kaum Indo, Indische Bond dan Insulinde, ia menyampaikan gagasan suatu "Indië" (Hindia) baru yang dipimpin oleh warganya sendiri, bukan oleh pendatang. Ironisnya, di kalangan Indo ia mendapat sambutan hangat hanya di kalangan kecil saja, karena sebagian besar dari mereka lebih suka dengan status quo, meskipun kaum Indo direndahkan oleh kelompok orang Eropa "murni" toh mereka masih dapat dilayani oleh pribumi.
Tidak puas karena Indische Bond dan Insulinde tidak bisa bersatu, pada tahun 1912 Nes bersama-sama dengan Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat mendirikan partai berhaluan nasionalis inklusif bernama Indische Partij ("Partai Hindia").[1][4] Kampanye ke beberapa kota menghasilkan anggota berjumlah sekitar 5000 orang dalam waktu singkat. Semarang mencatat jumlah anggota terbesar, diikuti Bandung. Partai ini sangat populer di kalangan orang Indo, dan diterima baik oleh kelompok Tionghoa dan pribumi, meskipun tetap dicurigai pula karena gagasannya yang radikal. Partai yang anti-kolonial dan bertujuan akhir kemerdekaan Indonesia ini dibubarkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda setahun kemudian, 1913 karena dianggap menyebarkan kebencian terhadap pemerintah.
Akibat munculnya tulisan terkenal Suwardi di De Expres, "Als ik eens Nederlander was" (Seandainya aku orang Belanda), ketiganya lalu diasingkan ke Belanda, karena DD dan Cipto mendukung Suwardi.
Masa di Eropa dimanfaatkan oleh Nes untuk mengambil program doktor di Universitas Zürich, Swiss, dalam bidang ekonomi. Di sini ia tinggal bersama-sama keluarganya. Gelar doktor diperoleh secara agak kontroversial dan dengan nilai "serendah-rendahnya", menurut istilah salah satu pengujinya. Karena di Swis ia terlibat konspirasi dengan kaum revolusioner India, ia ditangkap di Hong Kong dan diadili dan ditahan di Singapura (1918). Setelah dua tahun dipenjara, ia pulang ke Hindia Belanda 1920.
Sekembalinya ia ke Batavia setelah dipenjara DD aktif kembali dalam dunia jurnalistik dan organisasi. Ia menjadi redaktur organ informasi Insulinde yang bernama De Beweging. Ia menulis beberapa seri artikel yang banyak menyindir kalangan pro-koloni serta sikap kebanyakan kaumnya: kaum Indo. Targetnya sebetulnya adalah de-eropanisasi orang Indo, agar mereka menyadari bahwa demi masa depan mereka berada di pihak pribumi, bukan seperti yang terjadi, berpihak ke Belanda. Organisasi kaum Indo yang baru dibentuk, Indisch Europeesch Verbond (IEV), dikritiknya dalam seri tulisan "De tien geboden" (Sepuluh Perintah Tuhan) dan "Njo Indrik" (Sinyo Hendrik). Pada seri yang disebut terakhir, IEV dicap olehnya sebagai "liga yang konyol dan kekanak-kanakan".
Sejumlah pamflet lepas yang cukup dikenal juga ditulisnya pada periode ini, seperti "Een Natie in de maak" (Suatu bangsa tengah terbentuk) dan "Ons volk en het buitlandsche kapitaal" (Bangsa kita dan modal asing).
Pada rentang masa ini dibentuk pula Nationaal Indische Partij (NIP), sebagai organisasi pelanjut Indische Partij yang telah dilarang. Pembentukan NIP menimbulkan perpecahan di kalangan anggota Insulinde antara yang moderat (kebanyakan kalangan Indo) dan yang progresif (menginginkan pemerintahan sendiri, kebanyakan orang Indonesia pribumi). NIP akhirnya bernasib sama seperti IP: tidak diizinkan oleh Pemerintah.
Pada tahun 1919, DD terlibat (atau tersangkut) dalam peristiwa protes dan kerusuhan petani/buruh tani di perkebunan tembakau Polanharjo, Klaten. Ia terkena kasus ini karena dianggap mengompori para petani dalam pertemuan mereka dengan orang-orang Insulinde cabang Surakarta, yang ia hadiri pula. Pengadilan dilakukan pada tahun 1920 di Semarang. Hasilnya, ia dibebaskan; namun kasus baru menyusul dari Batavia: ia dituduh menulis hasutan di surat kabar yang dipimpinnya. Kali ini ia harus melindungi seseorang (sebagai redaktur De Beweging) yang menulis suatu komentar yang di dalamnya tertulis "Membebaskan negeri ini adalah keharusan! Turunkan penguasa asing!". Yang membuatnya kecewa adalah ternyata alasan penyelidikan bukanlah semata tulisan itu, melainkan "mentalitas" sang penulis (dan dituduhkan ke DD). Setelah melalui pembelaan yang panjang, DD divonis bebas oleh pengadilan.
Sekeluarnya dari tahanan dan rentetan pengadilan, DD cenderung meninggalkan kegiatan jurnalistik dan menyibukkan diri dalam penulisan sejumlah buku semi-ilmiah dan melakukan penangkaran anjing gembala Jerman dan aktif dalam organisasinya. Prestasinya cukup mengesankan, karena salah satu anjingnya memenangi kontes dan bahkan mampu menjawab beberapa pertanyaan berhitung dan menjawab beberapa pertanyaan tertulis.
Atas dorongan Suwardi Suryaningrat yang saat itu sudah mendirikan Perguruan Taman Siswa, ia kemudian ikut dalam dunia pendidikan, dengan mendirikan sekolah "Ksatrian Instituut" (KI) di Bandung. Ia banyak membuat materi pelajaran sendiri yang instruksinya diberikan dalam bahasa Belanda. KI kemudian mengembangkan pendidikan bisnis, namun di dalamnya diberikan pelajaran sejarah Indonesia dan sejarah dunia yang materinya ditulis oleh Nes sendiri. Akibat isi pelajaran sejarah ini yang anti-kolonial dan pro-Jepang, pada tahun 1933 buku-bukunya disita oleh pemerintah Keresidenan Bandung dan kemudian dibakar. Pada saat itu Jepang mulai mengembangkan kekuatan militer dan politik di Asia Timur dengan politik ekspansi ke Korea dan Tiongkok. DD kemudian juga dilarang mengajar.
Karena dilarang mengajar, DD kemudian mencari penghasilan dengan bekerja di kantor Kamar Dagang Jepang di Jakarta. Ini membuatnya dekat dengan Mohammad Husni Thamrin, seorang wakil pribumi di Volksraad. Pada saat yang sama, pemerintah Hindia Belanda masih trauma akibat pemberontakan komunis (ISDV) tahun 1927, memecahkan masalah ekonomi akibat krisis keuangan 1929, dan harus menghadapi perkembangan fasisme ala Nazi di kalangan warga Eropa (Europaeer).
Serbuan Jerman ke Denmark dan Norwegia, dan akhirnya ke Belanda, pada tahun 1940 mengakibatkan ditangkapnya ribuan orang Jerman di Hindia Belanda, berikut orang-orang Eropa lain yang diduga berafiliasi Nazi. DD yang memang sudah "dipantau", akhirnya ikut digaruk karena dianggap kolaborator Jepang, yang mulai menyerang Indocina Perancis. Ia juga dituduh komunis
DD ditangkap dan dibuang ke Suriname pada tahun 1941 melalui Belanda. Di sana ia ditempatkan di suatu kamp jauh di pedalaman Sungai Suriname yang bernama Jodensavanne ("Padang Yahudi").[2] Tempat itu pada abad ke-17 hingga ke-19 pernah menjadi tempat pemukiman orang Yahudi yang kemudian ditinggalkan karena kemudian banyak pendatang yang membuat keonaran.
Kondisi kehidupan di kamp sangat memprihatinkan. Sampai-sampai DD, yang waktu itu sudah memasuki usia 60-an, sempat kehilangan kemampuan melihat. Di sini kehidupannya sangat tertekan karena ia sangat merindukan keluarganya. Surat-menyurat dilakukannya melalui Palang Merah Internasional dan harus melalui sensor.
Ketika kabar berakhirnya perang berakhir, para interniran (buangan) di sana tidak segera dibebaskan. Baru menjelang pertengahan tahun 1946 sejumlah orang buangan dikirim ke Belanda, termasuk DD. Di Belanda ia bertemu dengan Nelly Albertina Gertzema nee Kruymel, seorang perawat. Nelly kemudian menemaninya kembali ke Indonesia. Kepulangan ke Indonesia juga melalui petualangan yang mendebarkan karena DD harus mengganti nama dan menghindari petugas intelijen di Pelabuhan Tanjung Priok. Akhirnya mereka berhasil tiba di Yogyakarta, ibukota Republik Indonesia pada waktu itu pada tanggal 2 Januari 1947.
Tak lama setelah kembali ia segera terlibat dalam posisi-posisi penting di sisi Republik Indonesia. Pertama-tama ia menjabat sebagi menteri negara tanpa portofolio dalam Kabinet Sjahrir III (yang berumur pendek). Selanjutnya berturut-turut ia menjadi anggota delegasi negosiasi dengan Belanda, konsultan dalam komite bidang keuangan dan ekonomi di delegasi itu, anggota DPA, pengajar di Akademi Ilmu Politik, dan terakhir sebagai kepala seksi penulisan sejarah (historiografi) di bawah Kementerian Penerangan. Di mata beberapa pejabat Belanda ia dianggap "komunis" meskipun ini sama sekali tidak benar.
Pada periode ini DD tinggal satu rumah dengan Sukarno. Ia juga menempati salah satu rumah di Kaliurang. Dan dari rumah di Kaliurang inilah pada tanggal 21 Desember 1948 ia diciduk tentara Belanda yang tiba dua hari sebelumnya di Yogyakarta dalam rangka "Aksi Polisionil". Setelah diinterogasi ia lalu dikirim ke Jakarta untuk diinterogasi kembali.
Tak lama kemudian DD dibebaskan karena kondisi fisiknya yang payah dan setelah berjanji tak akan melibatkan diri dalam politik. Ia dibawa ke Bandung atas permintaannya. Harumi kemudian menyusulnya ke Bandung. Setelah renovasi, mereka lalu menempati rumah lama (dijulukinya "Djiwa Djuwita") di Lembangweg.
Di Bandung ia terlibat kembali dengan aktivitas di Ksatrian Instituut. Kegiatannya yang lain adalah mengumpulkan material untuk penulisan autobiografinya (terbit 1950: 70 jaar konsekwent) dan merevisi buku sejarah tulisannya.
Ernest Douwes Dekker wafat dini hari tanggal 29 Agustus 1950 (versi van der Veur, 2006; di batu nisannya tertulis tanggal 28 Agustus 1950) dan dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung.
Jasa DD dalam perintisan kemerdekaan diekspresikan dalam banyak hal. Di setiap kota besar dapat dijumpai jalan yang dinamakan menurut namanya: Setiabudi. Jalan Lembang di Bandung utara, tempat rumahnya berdiri, sekarang bernama Jalan Setiabudi. Di Jakarta bahkan namanya dipakai sebagai nama suatu kecamatan (Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan).
Di Belanda, nama DD juga dihormati sebagai orang yang berjasa dalam meluruskan arah kolonialisme (meskipun hampir sepanjang hidupnya ia berseberangan posisi politik dengan pemerintah kolonial Belanda; bahkan dituduh "pengkhianat").
Jumat, 01 Oktober 2010
Rabu, 29 September 2010
40 Orang Terkaya Di Indonesia :
Daftar 40 Orang Terkaya di Indonesia (Update 04 Desember 2009) (Dlm US$)
1. R. Budi & Michael Hartono 7,000
2. Martua Sitorus 3,000
3. Susilo Wonowidjojo 2,600
4. Aburizal Bakrie 2,500
5. Eka Tjipta Widjaja 2,400
6. Peter Sondakh 2,100
7. Putera Sampoerna 2,000
8. Sukanto Tanoto 1,900
9. Anthoni Salim 1,400
10.Soegiharto Sosrodjojo 1,200
11.Low Tuck Kwong 1,180
12.Eddy William Katuari 1,100
13.Chairul Tanjung 990
14.Garibaldi Thohir 930
15.Theodore Rachmat 900
16.Edwin Soeryadjaya 800
17.Trihatma Haliman 750
18.Ciliandra Fangiono 710
19.Arifin Panigoro 650
20.Murdaya Poo 600
21.Hashim Djojohadikusumo 500
22.Kusnan & Rusdi Kirana 480
23.Prajogo Pangestu 475
24.Harjo Sutanto 470
25.Mochtar Riady 440
26.Eka Tjandranegara 430
27.Ciputra 420
28.Hary Tanoesoedibjo 410
29.Sandiaga Uno 400
30.Boenjamin Setiawan 395
31.Alim Markus 350
32.Aksa Mahmud 330
33.Sutanto Djuhar 325
34.Kartini Muljadi 320
35.Soegiarto Adikoesoemo 300
36.George Santosa Tahija & Sjakon George Tahija 290
37.Paulus Tumewu 280
38.Husain Djojonegoro 260
39.Bachtiar Karim 250
40.Kris Wiluan 240
1. R. Budi & Michael Hartono 7,000
2. Martua Sitorus 3,000
3. Susilo Wonowidjojo 2,600
4. Aburizal Bakrie 2,500
5. Eka Tjipta Widjaja 2,400
6. Peter Sondakh 2,100
7. Putera Sampoerna 2,000
8. Sukanto Tanoto 1,900
9. Anthoni Salim 1,400
10.Soegiharto Sosrodjojo 1,200
11.Low Tuck Kwong 1,180
12.Eddy William Katuari 1,100
13.Chairul Tanjung 990
14.Garibaldi Thohir 930
15.Theodore Rachmat 900
16.Edwin Soeryadjaya 800
17.Trihatma Haliman 750
18.Ciliandra Fangiono 710
19.Arifin Panigoro 650
20.Murdaya Poo 600
21.Hashim Djojohadikusumo 500
22.Kusnan & Rusdi Kirana 480
23.Prajogo Pangestu 475
24.Harjo Sutanto 470
25.Mochtar Riady 440
26.Eka Tjandranegara 430
27.Ciputra 420
28.Hary Tanoesoedibjo 410
29.Sandiaga Uno 400
30.Boenjamin Setiawan 395
31.Alim Markus 350
32.Aksa Mahmud 330
33.Sutanto Djuhar 325
34.Kartini Muljadi 320
35.Soegiarto Adikoesoemo 300
36.George Santosa Tahija & Sjakon George Tahija 290
37.Paulus Tumewu 280
38.Husain Djojonegoro 260
39.Bachtiar Karim 250
40.Kris Wiluan 240
...Orang Paling Terkaya Di Dunia....
Telecom, Meksiko.
Telecom konglomerat yang menerkam Meksiko privatisasi perusahaan telepon nasional pada 1990-an menjadi orang terkaya dunia untuk pertama kalinya setelah datang di tempat ketiga tahun lalu. Kekayaan bersih naik $ 18.5 miliar dalam setahun. Baru-baru ini disetujui untuk bergabung dengan fixed-line aset ke Movil Amerika, Amerika Latin perusahaan ponsel terbesar. More on Carlos Slim Helu & family...
Langganan:
Postingan (Atom)